Laman

Rabu, 24 Oktober 2012

Cempedak

Sumber: All The Plants
Cempedak merupakan tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa dan kexarumannya seperti buah nangka, tetapi aromanya lebih tajam mirip aroma buah durian. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, dan menyebar luas mulai dari wilayah Tenasserim di Burma, Semenanjung Malaya termasuk Thailand, dan Indonesia. Di Indonesia tersebar di Sumatra, Jawa bagian Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku sampai ke Papua. Nama ilmiah cempedak adalah Artocarpus integer (Thunb.) Merr. (periksa nama ilmiah dan sinonimi, periksa klasifikasi). Nama umum lokal cempedak di antaranya adalah bangkong (cempedak hutan, bentuk liar di Malaysia), baroh (Kep. Lingga dan Johor), nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), dan tiwadak (Banjar).


Pohon selalu hijau, berukuran sedang, tinggi dapat mencapai 20 m, umumnya hanya belasan meter. Ranting-ranting dan pucuk berambut halus dan kaku kecoklatan. Daun tipis agak kaku seperti kulit, bertangkai 1-3 cm, bulat telur terbalik sampai jorong, 2,5-5 cm × 5-25 cm, bertepi rata, dengan pangkal berbentuk pasak sampai membulat, dan ujung meruncing. Daun penumpu bulat telur memanjang, meruncing, berambut kawat, mudah rontok dan meninggalkan bekas berupa cincin pada ranting. Berumah satu (monoecious), perbungaan sendiri-sendiri, muncul di ketiak daun, pada cabang besar atau pada batang utama (cauliflory), pada pucuk pendek khusus yang berdaun. Karangan bunga jantan berbentuk bongkol seperti gada atau gelendong, 1 × 3-5,5 cm, hijau pucat atau kekuningan, bertangkai 3-6 cm. Bongkol bunga betina berbentuk gada memanjang, dengan bunga-runga yang tertancap sedalam 1,5 mm dalam poros bongkol dan bagian bebas sekitar 3 mm. Buah semu majemuk (syncarp) berbentuk silinder sampai bulat, 10-15 × 20-35 cm, kehijauan, kekuningan sampai kecoklatan, dengan tonjolan piramidal serupa duri lunak yang rapat atau licin berpetak-petak dengan mata faset. 'Taging buah' sesungguhnya adalah perhiasan bunga yang membesar dan menebal, putih kekuningan sampai jingga, manis dan harum, bertekstur lembut, licin berlendir di lidah dan agak berserat. Tidak seperti nangka, keseluruhan massa daging buah beserta bunga-bunga steril atau gagal (dikenal sebagai 'dami') mudah lepas dari poros ('hati') buah semu pada saat buah telah masak. Biji bulat gepeng atau memanjang, 2-3 cm.

Buah dimakan dalam keadaan segar atau diolah terlebih dulu. Daging buah cempedak, kadang-kadang beserta bijinya sekali, setelah diberi tepung, gula atau garam dan digoreng, merupakan camilan minum teh atau kopi. Bijinya dapat digoreng, direbus atau dibakar, sebelum dimakan dengan campuran sedikit garam. Buah mudanya, sebagaimana nangka muda, dapat dijadikan sayur. Kayunya berkualitas baik, kuat dan awet, sehingga kerap digunakan sebagai kayu bangunan, bahan perabotan rumah, atau bahan perahu. Kulit kayunya yang berserat dapat digunakan sebagai bahan tali, dan getahnya untuk menangkap burung. Dari kayunya juga dapat dihasilkan bahan pewarna kuning. Di Kalimantan, selain dikonsumsi daging buah dan bijinya, kulit buahnya pun dapat diolah menjadi makanan yang dinamakan mandai atau ada juga yang menyebutnya damiMandai lazim dikonsumsi dengan menggorengnya hingga kecoklatan.

Sosok pohon berbuah.
Sumber: Indonesia Berkebun
Pohon berbuah di pangkal.
Sumber: All the Plants
Buah cempedak di pohon.
Sumber: PRLOG
Buah cempedak dibelah
Sumber: Planet of the Monyet
Buah cempedak dibelah.
Sumber: ePetani
Daging buah cempedak
Sumber: Multiply
Gulai buah cempedak muda.
Sumber: ...Still Crazy
Cempedak Goreng
Sumber: Hong's Kitchen

Kerabat Dekat
  • Nangka (Artocarpus heterophyllus)
  • Marang (Artocarpus odoratissimus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar di sini ...