Seorang kawan mengatakan bahwa Walikota Kupang menginstruksikan menanam beringin untuk menghijaukan Kota Kupang. Sebenarnya sudah sejak lama saya tertarik dengan tumbuhan ini. Ketika saya mengikuti pendidikan magister dan diminta untuk memberikan presentasi debat, saya membuat presentasi mengenai peranan ekologi strangler fig, beberapa jenis beringin yang tumbuh di dahan pohon lain untuk kemudian mematikan pohon inangnya. Ketika saya ditugaskan memimpin PPLHSA Undana, saya menanam belasan jenis beringin di seputar kantor. Jenis-jenis beringin yang saya tanam kini dapat dilihat di kampus Undana. Kemudian, ketika saya ditugaskan memimpin Purlitbang Arboretum Undana, saya kembali menanam beberapa jenis beringin di seputar kantor Lemlit Undana. Di halaman rumah, saya juga menanam beberapa jenis beringin, meskipun mendapat protes dari tetangga karena bagi mereka beringin identik dengan pohon hantu.
Informasi mengenai jenis beringin dapat diperoleh dari Wikipedia. Namun informasi mengenai beringin yang tersedia di Wikipedia tidak lengkap sehingga saya harus mencari dari sumber lain. Dalam pencarian tersebut, saya menemukan situs figweb yang menyajikan informasi mengenai marga Ficus dan tawon beringin (fig wasps) secara sangat komprehensif. Situs ini juga menyediakan kunci interaktif identifikasi spesies beringin di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan, dan kunci interaktif identifikasi spesies beringin New Guinea. Tentu saja, informasi yang tersedia dalam situs ini berbahasa Inggris sehingga tidak semua orang dapat memahaminya. Saya ingin berbagi informasi yang tersedia dalam situs ini dengan mencoba memberikan semacam panduan ringkas dalam bahasa Indonesia untuk masuk ke situs yang sangat komprehensif ini.
Saya menggunakan istilah marga beringin sebagai padanan bagi marga ara. Ara, yang merupakan terjemahan dari kata fig dalam bahasa Inggris, merupakan nama yang lebih tepat untuk menyebut berbagai jenis tumbuhan dalam marga Ficus. Namun karena nama beringin lebih dikenal luas daripada nama ara, saya memilih menggunakan nama beringin. Beringin dalam arti sempit merupakan nama jenis tumbuhan yang bernama ilmiah Ficus benjamina. Dahulu, beringin jenis ini lazim ditemukan di alun-alun kota di Jawa dan Bali. Beringin jenis ini digunakan sebagai lambang persatuan Indonesia sebagai satu di antara lima sila Pancasila. Beringin jenis ini juga menjadi lambang salah satu partai politik besar jaman Orde Baru dan bahkan sampai kini. Dalam tulisan ini, saya menggunakan nama beringin untuk seluruh jenis tumbuhan yang tergolong dalam marga Ficus. Untuk itu maka terlebih dahulu saya akan menyampaikan sedikit informasi mengenai klasifikasi marga Ficus ini, yang dalam tulisan ini saya sebut marga beringin.
Marga Figus dibagi menjadi anak marga Ficus, Synoecia, Sycidium, Sycomorus, Pharmacosycea, dan Urostygma. Tiap-tiap anak marga ini terdiri atas sejumlah seksi sebagai berikut:
Sebagian besar dari seksi tersebut dibagi lagi menjadi sejumlah sub-seksi sebelum menjadi spesies, sebagian kecil langsung terdiri atas spesies. Silahkan klik tautan setiap seksi untuk menuju ke sub-seksei atau langsung ke spesies. Untuk memeriksa anggota marga beringin yang terdapat dikawasan Asia dan Australia, silahkan periksa Daftar Beringin Indo-Australasia. Kawasan ini mempunyai 511 spesies, dengan sub-kawasan Malesia (Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Indonesia, Timor Leste, dan Papua Nugini) mempunyai spesies terbanyak (359 spesies). Asia daratan mempunyai 61 spesies, kawasan Pasifik 67 spesies, dan Australia 18 spesies. Jenis-jenis beringin yang terdapat pada hutan hujan tropis Australia adalah:
Ficus aculeata var. indecora, Ficus adenosperma, Ficus albipila, Ficus atricha, Ficus benjamina, Ficus brachypoda, Ficus congesta var. congesta, Ficus copiosa, Ficus coronulata, Ficus crassipes, Ficus destruens, Ficus drupacea, Ficus fraseri, Ficus henneana, Ficus hispida, Ficus leptoclada, Ficus melinocarpa, Ficus microcarpa, Ficus mollior, Ficus nodosa, Ficus obliqua, Ficus opposita, Ficus pantoniana, Ficus platypoda, Ficus pleurocarpa, Ficus podocarpifolia, Ficus racemosa, Ficus rubiginosa f. glabrescens, Ficus rubiginosa f. rubiginosa, Ficus scobina, Ficus septica, Ficus subnervosa, Ficus subpuberula, Ficus tinctoria, Ficus triradiata, Ficus variegata, Ficus virens var. virens, Ficus virgata, dan Ficus watkinsiana. Banyak dari jenis-jenis beringin ini juga terdapat di Timor.
Saya tertarik dengan tumbuhan marga beringin ini karena beberapa alasan. Ficus carica memang merupakan tumbuhan marga beringin yang dibudidayakan sebagai tanaman buah-buahan, tetapi di samping jenis yang satu ini, banyak jenis beringin yang buahnya dapat dimakan buahnya. Di masa kecil, pada saat bersama kawan-kawan mandi di sungai, saya suka makan buah jenis beringin yang biasa tumbuh di atas batu-batu besar di tebing sungai. Marga beringin mempunyai jenis dengan karakteristik yang sangat beranekaagam, mulai dari jenis beringin biasa yang sangat mudah ditemukan sampai jenis-jenis tertentu yang cenderung bersifat lokal. Sebagian jenis beringin merupakan tumbuhan yang tidak menggugurkan daun sehingga selalu hijau sepanjang tahun, meskipun di daerah kering sekalipun. Jenis beringin tertentu berbuah di batang, bahkan sampai dekat dengan permukaan tanah. Hal ini menjadikan beringin jenis ini sebagai tumbuhan yang unik, apalagi ditambah dengan bentuk pohonnya yang menimbulkan kesan kokoh dan bahkan angker. Bunga beringin merupakan tipe bunga yang sangat unik yang penyerbukannya dibantu oleh kelompok serangga khusus yang dikenal sebagai tawon beringin. Buah beringin menyediakan makanan bagi berbagai jenis satwa liar setempat. Berbagai jenis mamalia dan burung bergantung pada buah beringin sebagai pakannya.
Sifat-sifat marga beringin tersebut di atas tentu saja menjadikan beringin sebagai tumbuhan yang sangat cocok sebagai tanaman peneduh dan tanaman penghijauan. Dengan sifat-sifat sebagaimana yang telah saya uraikan, beringin tidak hanya memberikan keteduhan dan kehijauan, melainkan juga mampu mengembalikan fungsi ekosistem hutan secara utuh. Hal ini dimungkinkan karena buah beringin merupakan bahan pakan bagi berbagai jenis satwa liar. Fungsi ekosistem ini tentu saja tidak bisa berlangsung bila yang ditanam adalah johar, mahoni, akasia, dan sejenisnya. Tapi menanam beringin menjadi tidak populer karena0setidak-tidaknya dua alasan. Pertama, bagi kalangan tertentu, beringin dipandang sebagai tumbuhan angker, dan kedua, tumbuhan marga beringin tidak mempunyai nilai ekonomis. Kedua alasan ini seharusnya menguntungkan dari segi pemulihan ekosistem hutan, tetapi pandangan orang kehutanan dan orang ekologi mengenai hal ini tentu berbeda. Dengan menanam jenis-jenis pohon yang bernilai ekonomis, orang kehutanan berharap dapat memberikan kontribusi terhadap PAD. Bagi orang ekologi, fungsi ekologis hutan jauh lebih tinggi dari fungsi ekonomisnya.
Sebagai pencinta beringin, tentu saja saya gembira bahwa seorang walikota memberikan perhatian terhadap jenis tumbuhan yang diabaikan ini. Tetapi, melalui tulisan ini saya ingin mengingatkan semua pihak, bahwa beringin tidak hanya Ficus benjamina. Bahkan, di Timor Barat saja dapat ditemukan beberapa jenis beringin sebagai bagian dari ekosistem hutan setempat. Saya akan sangat senang bila walikota menanam berbagai jenis beringin lokal, dan sedapat mungkin jangan menanam jenis-jenis beringin yang bersasal dari luar pulau. Berikut ini saya berikan daftar jenis-jenis beringin yang saya pernah temukan di kawasan hutan Timor Barat:
Informasi mengenai jenis beringin dapat diperoleh dari Wikipedia. Namun informasi mengenai beringin yang tersedia di Wikipedia tidak lengkap sehingga saya harus mencari dari sumber lain. Dalam pencarian tersebut, saya menemukan situs figweb yang menyajikan informasi mengenai marga Ficus dan tawon beringin (fig wasps) secara sangat komprehensif. Situs ini juga menyediakan kunci interaktif identifikasi spesies beringin di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan, dan kunci interaktif identifikasi spesies beringin New Guinea. Tentu saja, informasi yang tersedia dalam situs ini berbahasa Inggris sehingga tidak semua orang dapat memahaminya. Saya ingin berbagi informasi yang tersedia dalam situs ini dengan mencoba memberikan semacam panduan ringkas dalam bahasa Indonesia untuk masuk ke situs yang sangat komprehensif ini.
Saya menggunakan istilah marga beringin sebagai padanan bagi marga ara. Ara, yang merupakan terjemahan dari kata fig dalam bahasa Inggris, merupakan nama yang lebih tepat untuk menyebut berbagai jenis tumbuhan dalam marga Ficus. Namun karena nama beringin lebih dikenal luas daripada nama ara, saya memilih menggunakan nama beringin. Beringin dalam arti sempit merupakan nama jenis tumbuhan yang bernama ilmiah Ficus benjamina. Dahulu, beringin jenis ini lazim ditemukan di alun-alun kota di Jawa dan Bali. Beringin jenis ini digunakan sebagai lambang persatuan Indonesia sebagai satu di antara lima sila Pancasila. Beringin jenis ini juga menjadi lambang salah satu partai politik besar jaman Orde Baru dan bahkan sampai kini. Dalam tulisan ini, saya menggunakan nama beringin untuk seluruh jenis tumbuhan yang tergolong dalam marga Ficus. Untuk itu maka terlebih dahulu saya akan menyampaikan sedikit informasi mengenai klasifikasi marga Ficus ini, yang dalam tulisan ini saya sebut marga beringin.
Marga Figus dibagi menjadi anak marga Ficus, Synoecia, Sycidium, Sycomorus, Pharmacosycea, dan Urostygma. Tiap-tiap anak marga ini terdiri atas sejumlah seksi sebagai berikut:
- Ficus, terdiri atas seksi: Ficus dan Eriosycea
- Synoecia, terdiri atas seksi: Rhizocladus dan Kissosycea
- Sycidium, terdiri atas seksi: Sycidium dan Palaeomorphe
- Sycomorus, terdiri atas seksi: Sycomorus, Hemicardia, Adenosperma, Bosscheria, Damaropsis, Papuasyce, dan Sycocarpus
- Pharmacosycea, terdiri atas seksi: Pharmacosycea dan Oreosycea
- Urostygma , terdiri atas seksi: Americana, Urostigma, Malvanthera, dan Galoglycia.
Sebagian besar dari seksi tersebut dibagi lagi menjadi sejumlah sub-seksi sebelum menjadi spesies, sebagian kecil langsung terdiri atas spesies. Silahkan klik tautan setiap seksi untuk menuju ke sub-seksei atau langsung ke spesies. Untuk memeriksa anggota marga beringin yang terdapat dikawasan Asia dan Australia, silahkan periksa Daftar Beringin Indo-Australasia. Kawasan ini mempunyai 511 spesies, dengan sub-kawasan Malesia (Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Indonesia, Timor Leste, dan Papua Nugini) mempunyai spesies terbanyak (359 spesies). Asia daratan mempunyai 61 spesies, kawasan Pasifik 67 spesies, dan Australia 18 spesies. Jenis-jenis beringin yang terdapat pada hutan hujan tropis Australia adalah:
Ficus aculeata var. indecora, Ficus adenosperma, Ficus albipila, Ficus atricha, Ficus benjamina, Ficus brachypoda, Ficus congesta var. congesta, Ficus copiosa, Ficus coronulata, Ficus crassipes, Ficus destruens, Ficus drupacea, Ficus fraseri, Ficus henneana, Ficus hispida, Ficus leptoclada, Ficus melinocarpa, Ficus microcarpa, Ficus mollior, Ficus nodosa, Ficus obliqua, Ficus opposita, Ficus pantoniana, Ficus platypoda, Ficus pleurocarpa, Ficus podocarpifolia, Ficus racemosa, Ficus rubiginosa f. glabrescens, Ficus rubiginosa f. rubiginosa, Ficus scobina, Ficus septica, Ficus subnervosa, Ficus subpuberula, Ficus tinctoria, Ficus triradiata, Ficus variegata, Ficus virens var. virens, Ficus virgata, dan Ficus watkinsiana. Banyak dari jenis-jenis beringin ini juga terdapat di Timor.
Saya tertarik dengan tumbuhan marga beringin ini karena beberapa alasan. Ficus carica memang merupakan tumbuhan marga beringin yang dibudidayakan sebagai tanaman buah-buahan, tetapi di samping jenis yang satu ini, banyak jenis beringin yang buahnya dapat dimakan buahnya. Di masa kecil, pada saat bersama kawan-kawan mandi di sungai, saya suka makan buah jenis beringin yang biasa tumbuh di atas batu-batu besar di tebing sungai. Marga beringin mempunyai jenis dengan karakteristik yang sangat beranekaagam, mulai dari jenis beringin biasa yang sangat mudah ditemukan sampai jenis-jenis tertentu yang cenderung bersifat lokal. Sebagian jenis beringin merupakan tumbuhan yang tidak menggugurkan daun sehingga selalu hijau sepanjang tahun, meskipun di daerah kering sekalipun. Jenis beringin tertentu berbuah di batang, bahkan sampai dekat dengan permukaan tanah. Hal ini menjadikan beringin jenis ini sebagai tumbuhan yang unik, apalagi ditambah dengan bentuk pohonnya yang menimbulkan kesan kokoh dan bahkan angker. Bunga beringin merupakan tipe bunga yang sangat unik yang penyerbukannya dibantu oleh kelompok serangga khusus yang dikenal sebagai tawon beringin. Buah beringin menyediakan makanan bagi berbagai jenis satwa liar setempat. Berbagai jenis mamalia dan burung bergantung pada buah beringin sebagai pakannya.
Sifat-sifat marga beringin tersebut di atas tentu saja menjadikan beringin sebagai tumbuhan yang sangat cocok sebagai tanaman peneduh dan tanaman penghijauan. Dengan sifat-sifat sebagaimana yang telah saya uraikan, beringin tidak hanya memberikan keteduhan dan kehijauan, melainkan juga mampu mengembalikan fungsi ekosistem hutan secara utuh. Hal ini dimungkinkan karena buah beringin merupakan bahan pakan bagi berbagai jenis satwa liar. Fungsi ekosistem ini tentu saja tidak bisa berlangsung bila yang ditanam adalah johar, mahoni, akasia, dan sejenisnya. Tapi menanam beringin menjadi tidak populer karena0setidak-tidaknya dua alasan. Pertama, bagi kalangan tertentu, beringin dipandang sebagai tumbuhan angker, dan kedua, tumbuhan marga beringin tidak mempunyai nilai ekonomis. Kedua alasan ini seharusnya menguntungkan dari segi pemulihan ekosistem hutan, tetapi pandangan orang kehutanan dan orang ekologi mengenai hal ini tentu berbeda. Dengan menanam jenis-jenis pohon yang bernilai ekonomis, orang kehutanan berharap dapat memberikan kontribusi terhadap PAD. Bagi orang ekologi, fungsi ekologis hutan jauh lebih tinggi dari fungsi ekonomisnya.
Sebagai pencinta beringin, tentu saja saya gembira bahwa seorang walikota memberikan perhatian terhadap jenis tumbuhan yang diabaikan ini. Tetapi, melalui tulisan ini saya ingin mengingatkan semua pihak, bahwa beringin tidak hanya Ficus benjamina. Bahkan, di Timor Barat saja dapat ditemukan beberapa jenis beringin sebagai bagian dari ekosistem hutan setempat. Saya akan sangat senang bila walikota menanam berbagai jenis beringin lokal, dan sedapat mungkin jangan menanam jenis-jenis beringin yang bersasal dari luar pulau. Berikut ini saya berikan daftar jenis-jenis beringin yang saya pernah temukan di kawasan hutan Timor Barat:
- Ficus ampelas Burm.f.
- Ficus benjamina L.
- Ficus callosa Willd.
- Ficus drupacea Thunb.
- Ficus fistulosa Reinw. ex Blume
- Ficus fulva Reinw. ex Blume
- Ficus glauca Miq.
- Ficus hispida L.f.
- Ficus lacor Buch.-Ham.
- Ficus nervosa subsp. pubinervis (Blume) C.C.Berg
- Ficus pisocarpa Blume
- Ficus racemosa L.
- Ficus retusa L.
- Ficus rumphii Blume
- Ficus saxophila Blume
- Ficus septica Burm.f.
- Ficus tinctoria subsp. gibbosa (Blume) Corner
- Ficus virens Aiton
- Ficus virgata Reinw. ex Blume
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|