Print PDF
Jambu bol diperikirakan berasal dari Asia Tenggara, tumbuh liar di Jawa, Sumatera, dan Semenanjung Malaysia, tetapi kini dibudidayakan sebagai tanaman pekarangan dan tanaman tegalan di seluruh kawasan Malesia. Jambu bol dibudidayakan secara komersial di Kawasan Amerika Tengah dan Karibia dan di beberapa negara Amerika Selatan (Suriname dan Guyana). Nama ilmiah jambu bol adalah Syzygium malaccense (L.) Merr. & L.M. Perry (periksa nama ilmiah, sinonim, dan klasifikasi di
GBIF Data Portal,
ITIS, dan
The Plant List), sedangkan nama umumnya adalah jambu bol (Indonesia), jambu merah, jambu bol (Malaysia), malay apple, malaysian apple, pomerac (Inggris).
Berperawakan pohon, tinggi 5-20 m, batang lurus, diameter batang 20-45 cm, sering kali bercabang dekat pangkal, tajuk berbentuk bulat telur melebar. Daun tunggal berhadapan, berbentuk lonjong menjorong, berukuran (15-38) cm x (7-20) cm, tebal menjangat, panjang tangkai daun 0,5-1,5 cm, tebal dan berwarna merah ketika masih muda. Perbungaan pada bagian batang dan ranting yang tidak berdaun, pendek dan menggerombol, terdiri atas 1-12 kuntum bunga; kuntum bunga berdiameter 5-7 cm, berwarna merah, tabung kelopak menggelendut ke arah ujung, panjang 1,5-2 cm, dengan cuping lebar dan panjangnya 4-8 mm; daun mahkota 4 helai, berbentuk lomjong sampai bundar telur, panjang mencapai 2 cm, berwarna merah gelap; benang sari banyak, panjang mencapai 3,5 cm, tangkai sari berwarna merah; tangkai putik dengan panjang 3-4,5 cm, berwarna merah. Buah bertipe buah buni, berbentuk menjorong, berdiameter 5-8 cm, bermahkotakan segmen kelopak yang melekuk ke dalam, berwarna merah tua atau kuning kelembayung-lembayungan atau putih-kuning; daging buah dengan tebal 0,5-2,5 cm, mengandung banyak sari buah, berwarna putih, berbau wangi; berbiji 1 butir, berbentuk bulat, berdiameter 2,5-3,5 cm, berwarna coklat.
Buah jambu bol dikonsumsi setelah matang terutama dalam keadaan segar. Buah yang belum masak dapat digunakan sebagai bahan membuat rujak.