Istilah kampung biasa digunakan oleh orang kota untuk memandang rendah terhadap orang yang tinggal di perdesaan. Dalam hal ini kampung bermakna "kampungan", tertinggal, bodoh, dan miskin. Tanaman kampung sengaja dipilih sebagai nama blog ini untuk merujuk kepada berbagai jenis tanaman yang terabaikan dalam arus utama pembangunan pertanian, meskipun dalam kenyataannya merupakan sokoguru ketahanan pangan dan identitas masyarakat setempat. Nama tanaman kampung juga sengaja dipilih untuk membesarkan hati seorang ibu bahwa dikatakan kampung bukan selalu berarti kampungan.

Periksa Nama Ilmiah dan Klasifikasi

Nama ilmiah dan klasifikasi tumbuhan selalu berubah sehingga harus hati-hati dalam menggunakannya. Sebelum menuliskan nama ilmiah dan klasifikasi tumbuhan, silahkan terlebih dahulu periksa di:
GBIF Data Portal (seluruh jenis mahluk hidup), ITIS (seluruh jenis mahluk hidup, khususnya di Amerika), IBIS, IOPI Provisional Global Plant Checklist (tumbuhan berbunga),
The Plant List (tumbuhan), Tropicos (tumbuhan berbunga, algae, dan jamur), World Checklist of Selected Plant Families (tumbuhan bangsa tertentu), The Gymnosperm Database (tumbuhan biji terbuka), Annonaceae Database (Annonaceae), Brassicaceae Checklist (Brassicaceae), ILDIS (Fabaceae), Lecythidaceae Pages (Lecythidaceae), MelNet (Melastomataceae), Solanaceae Source (Solanaceae), Umbellifer Resource Centre (Umbelliferae), dan Early Land Plants Today (tumbuhan darat primitif). Silahkan ketik atau tempel nama ilmiah yang diperiksa pada kotak yang disediakan.

Daftar Istilah Morfologi Tumbuhan

Klik huruf awal istilah di bawah ini untuk mencari definisi:
A, B, C, D-E, F-H, I-L, M-O, P, Q-R, S, T-U, V-Z, dari New South Wales Flora Online
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J-K, L, M, N, O, P-Q, R, S, T, U, V, W-Z, dari Flora Australia
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Z, dari Angiosperm Phylogeny Website
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
istilah tumbuhan palma dari PALMweb

Minggu, 10 Februari 2013

Saknati Nono

Print Friendly Version of this pagePrint Get a PDF version of this webpagePDF
Saknati nono merupakan nama bahasa Meto, Timor Barat, untuk jenis tumbuhan dataran tinggi yang nama ilmiahnya adalah Rubus niveus Poir. (periksa nama ilmiah dan sinonim di GBIF Data Portal dan The Plant List). Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli kawasan Malesia, terdapat di seluruh Indonesia kecuali di Sumatera. Di luar kawasan Malesia terdapat di Afghanistan, Bhutan, India, Kashmir, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Filipina, Sikkim, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. Di Timor Barat, tumbuhan ini dapat ditemukan tumbuh liar di tepi kawasan hutan Gunung Mutis, biasanya di pinggir aliran sungai kecil, tetapi ada juga penduduk yang menanamnya sebagai tanaman pekarangan. Dikenal dengan nama umum lain, di antaranya kala kucet (Jawa), conco poco (Flores), dan hill raspberry, snowpeak raspberry (Inggris).
Saknati nono merupakan perdu merumpun dan memanjant, tinggi 1-2,5 m. Cabang ungu atau hijau, berambut pendek rapat saat muda, kemudian menjadi halus, berduri jarang. Daun majemuk menyirip, jumlah anak daun 5-7 sampai 9-11, panjang tangkai utama 1,5-4 cm, panjang tangkai anak daun terminal 0,5-1,5 cm, anak daun lateral dapat gugur, tangkai anak daun dan sumbu daun berambut pendek tebal, dengan duri-duri kecil melengkung jarang, daun seludang lurus atau berbentuk lanset, panjang 5-8 mm, berambut halus; anak daun berbentuk eliptik, eliptik-ovate, atau eliptik-rhombic, bentuk anak daun terminal ovate sampai eliptik, sedikit lebih panjang daripada anak daun lateral, 2,5-6(-8) cm x 1-3(-4) cm, permukaan atas berambut pendek rapat, permukaan bawah berambut halus sepanjang tulang daun, bentuk pangkal cuneat-bulat, tepi serrate atau serrate ganda, anak daun terminal kadang-kadang berlekuk tiga, bentuk ujung anak daun kadang-kadang acuminate. Perbungaan di ujung ranting atau di ketiak daun, bunga majemuk cawan, kadang-kadang thyrses pendek, panjang 4-6 cm; tangkai utama dan cabang berambut pendek rapat, seludang berbentuk lanset atau lurus, tidak berambut. Tangkai bunga 5-10 mm, diameter bunga 1 cm. Seludang berambut pendek rapat di bagian luar, bercampur dengan rambut halus; kelopak tegak, triangular-ovate atau triangular-lanset, 5-8 mm x 2-3 mm, ujung tajam atau meruncing pendek; mahkota merah, suborbicular, diameter 3-5 mm, lebih pendek dari kelopak, bagian dasar agak berkait. Benang sari banyak, sama panjang dengan kelopak, tangkai sari membesar di bagian dasar. Putik kira-kira 55-70, hampir sama panjang dengan benang sari; ovarium berambut pendek rapat, kepala putik merah keunguan, bagian dasar berambut pendek rapat. Buah merupakan buah agregat, bulat gepeng, diameter 0,8-1,2 cm, merah bila belum matang, hitam setelah matang.

Biasa tumbuh sebagai belukar di lereng, hutan berpohon jarang, tebing aliran, dataran banjir, pada ketinggian 500-2800 m dpl.
Dapat ditanam sebagai tanaman pekarangan di dataran tinggi. Buah dapat dimakan segar, dijadikan bahan salad, atau diolah untuk membuat selai.


Sosok tumbuhan muda
Sumber:  online utility.org
Sosok pertumbuhan merumpun
Sumber: Charles Darwin Foundation
Daun, ranting, dan batang
Sumber: BioLib
Bunga dan buah muda
Sumber: AlterVISTA
Rangkaian Buah Tua dan Masak
Sumber: online utility.org
Buah (closeup)
Sumber: AlterVISTA
Kerabat Dekat
Rubus fraxinifolius Poir., dikenal dengan nama lokal beberetean (Sunda), kecalingan (Jawa), dan jalanggara (Maluku), terdapat di seluruh Indonesia, kecuali Sumatera. Perdu tegak, kadang bersandar pada tumbuhan lain, tinggi sampai 3 m. Batang halus, berduri jarang, panjang duri sampai 6 mm. Daun menyirip, panjang sampai 27 cm, terdiri atas 4 (atau 5) pasang anak daun, tangkai 2-6 cm. Stipula memanjang, 5-13 mm x 0,5-1 (-2) mm, datar atau bergerigi jarang. Helai daun lonjong memanjang, 2-9 (-12) cm x 1-4 (-6) cm, dasar membulat atau menyerupai bentuk jantung, ujung berbentuk meruncing dengan ujung memanjang, helai daun menyerupai kertas, tulang daun 7-10 sampai 15-19 pasang, permukaan berbulu jarang terutama dekat tulang daun. Perbungaan menggerombol besar, panjang san lebar sampai 20 cm, dengan cabang sampai 7 cabang, setiap cabang merupakan chyme atau thyrsoid, jumlah total bunga mencapai 60 per rangkai. Seludang berbentuk lanset terbagi 3, panjang sampai 1 cm. Tangkai bungan mencapai panjang 5 cm, halus, kadang berduri kecil. Bunga berdiameter 5-6 mm, bagian luar tidak berduri. Kelopak berbetuk segitiga, 7-13 mm x 3-6 mm, termasuk acumen dengan panjang 2-5 mm, tepi lurus, permukaan luar halus tetapi seperti wol pada bagian tepi yang tertutup. Mahkota berbentuk orbikular sampai eliptik atau obovate, 7-12 mm x 5-9 mm, luruh cepat, berpermukaan halus, putih bersemu hijau. Benang sari berjumlah lebih dari 100, tangkai sari 3 mm, kepala sari 1 mm. Putik mencapai jumlah lebih dari 300, ovarium halus, bagian dasar memanjang dan berambut, bagian atas halus, kepala putik 1,5 mm. Buah gabungan berbentuk lonjong meruncing, 2,5 cm x 1,5 cm, buah tunggal 1,5 mm x 0,8 mm (kering), mesokarp berupa lapis tipis ketika kering.

Rubus rosifolius J.E. Smith, dikenal dengan nama bereretean (Jawa), gunggung (Bali), dan sabit (Kalimantan).

Tautan Luar:

Rubus picture gallery di online.utility.org
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...