Untuk mengenal rumput kini telah
tersedia sejumlah situs yang sangat lengkap, di antaranya adalah GrassWorld. Untuk
menjelajahi situs ini, Anda dapat memulai dengan memilih menu Check
List of World Grasses untuk mengunduh daftar jenis-jenis rumput menurut
sebaran geografiknya: Seluruh
Dunia, Eropa,
Afrika,
Asia
Iklim Sedang, Asia
Iklim Tropik, Australasia,
Kawasan
Pasifik, Amerika
Utara, Amerika
Selatan, dan Antartika.
Sebaran geografik setiap jenis rumput dapat di[eroleh dalam bentuk peta dengan
memilih menu Global
Distribution Maps dan kemudian Anda dapat memilih jenis rumput berdasarkan
hurup pertama nama genusnya: A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, R, S, T, U, V, W, X, Y, dan Z. Untuk
memahami bagaimana berbagai jenis rumput digolongkan menurut taksonomi terbaru,
Anda dapat mengklik menu Classification
of Grasses dan kemudian melanjutkan dengan mengklik pilihan sub-famili
untuk memperoleh uraian lebih rinci: Anomochlooideae, Pharoideae,
Puelioideae, Bambusoideae, Ehrhartoideae, Pooideae,
Aristidoideae, Chloridoideae, Danthonioideae, Arundinoideae, Micrairoideae, dan Panicoideae.
Anda dapat melanjutkan untuk
memperoleh deskripsi genus (marga) dengan memilih menu Generic
Description, tetapi bagian ini masih dalam pengembangan dan Anda hanya
dapat mengunduh daftar marga rumput. Untuk memperoleh deskripsi jenis, silahkan
pilih menu Descriptions
of World Grasses dan kemudian pilih English bila Anda menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa kedua. Anda dapat mengunduh genus dan jenis rumput yang
diawali dengan huruf A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, Pan-Pat, Pen-Pue, R, S,
T,
UV, dan WXYZ. Situs ini menyediakan menu Published
Grass Illustrations and Images, tetapi hanya berisi daftar ilustrasi dan gambar
jenis-jenis rumput yang pernah dipublikasikan, bukan berisi file ilustrasi dan
gambar, dengan mengklik A,
B,
C,
D-H,
I-P,
dan R-Z
untuk mengunduh daftar. Bila Anda menggunakan informasi dari situs ini untuk kepentingan
publikasi, jangan lupa merujuk: Simon, B.K., Clayton, W.D., Harman,
K.T., Vorontsova, M., Brake, I., Healy, D. & Alfonso, Y. 2011. GrassWorld, http://grassworld.myspecies.info/
(Accessed [date when you last viewed the site].).
Pada saat ini, situs ini belum
menyediakan kunci identifikasi online, tetapi akan menyediakan kunci melalui
situs menarik lainnya: IdentifyLife,
suatu proyek besar yang dikoordinasikan oleh The
University of Queensland dan melibatkan Atlas
of Living Australia, Encyclopedia of Life,
dan Gordon and Betty More Foundation.
Setelah situs ini kelak selesai dibangun, diharapkan akan tersedia kunci
identifikasi berbagai golongan rumput untuk diakses online secara bebas
sehingga sangat bermanfaat bagi kalangan di negara-negara yang sedang
berkembang, termasuk Indonesia yang katanya merupakan negara megabiodiversitas,
tetapi tidak mempunyai institusi yang mampu menyediakan informasi secara
terbuka sebagaimana institusi sejenis di negara-negara maju.
Bahasa sehari-hari memang tidak selamanya seiring dengan bahasa teknis, terutama bahasa Indonesia, Bahkan, berbagai jenis tanaman golongan rumput sampai kini belum tersedia nama bakunya dalam bahasa Indonesia. Berbagai jenis tanaman penting golongan rumput sampai kini masih menggunakan nama bahasa daerah, terutama bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Sebut saja nama-nama seperti tuton atau watuton (Jawa) dan jajagoan leutik (Sunda) untuk Echinochloa colona (L.) Link 'Group Frumentocea', jawan (Jawa) dan jajagoan (Sunda) untuk Echinochloa crus-galli (L.) P. Beauv. 'Group Esculenta', suket lulangan (Jawa) dan jampang carulang (Sunda) untuk Eleusine coracana (L.) Gaertner 'Group Finger Millet', sekoi sejati (Jawa) untuk Panicum miliaceum L. 'Group Prosso Millet'., dan juwawut (Jawa) dan jawawut (Sunda) untuk Setaria italica (L.) P. Beauv. 'Group Foxtail Millet'. Nama yang sudah ada, seperti misalnya cantel untuk Sorghum bicolor (L.) Moench justeru kurang dikenal dibandingkan dengan nama sorgum (sorghum) dari bahasa Inggris. Ironisnya, karena pemerintah lebih sibuk dengan urusan politik, tidak ada upaya untuk membakukan nama bahasa Indonesia untuk berbagai jenis tanaman dan tumbuhan, sebagaimana yang dilakukan di negara-negara maju.
Nama padi dalam bahasa Indonesia dipergunakan untuk menyebut Oryza sativa L. dan nama padi liar untuk spesies Oryza lainnya seperti Oryza australiensis Domin, Oryza grandiglumis (Döll) Prodoehl, Oryza latifolia Desv., Oryza longiglumis Jansen, Oryza meyeriana (Zoll. & Moritzi) Baill. (sin. Oryza granulata Nees & Arn. ex Hook. f.), Oryza minuta J.Presl, Oryza neocaledonica Morat, Oryza officinalis Wallich ex Watt, Oryza ridleyi Hook f., Oryza rufipogon Griffith (sin. Oryza meridionalis N.Q. Ng, Oryza nivara S.D. Sharma & Shastry, Oryza glumaepatula Steud.), dan Oryza schlechteri Pilg. Kata rice dalam bahasa Inggris berarti padi, tetapi juga mencakup Oryza barthii A.Chev., Oryza brachyantha A.Chev. & Roehr., Oryza eichingeri Peter, Oryza glaberrima Steud., Oryza longistaminata A.Chev.& Roehr., dan Oryza punctata Kotschy ex Steud., jenis-jenis padi liar dan budidaya di Afrika. Suatu kali, seorang pakar ekonomi pertanian Undana bersikeras bahwa padi lebih dahulu dibudidayakan di Afrika, tanpa menyadari bahwa yang dibudidayakan di sana bukan padi yang sama dengan yang dibudidayakan di Asia, yaitu Oryza sativa L. Istilah padi liar dalam bahasa Indonesia tidak sama maknanya sengan istilah wild rice dalam bahasa Inggris, sebab wild rice dalam bahasa Inggris juga mencakup jenis-jenis Zizania (Zizania aquatica L. Zizania latifolia (Griseb.) Turcz. ex Stapf, Zizania palustris L., dan Zizania texana Hitchc.), yang merupakan jenis-jenis padi liar Amerika, dan Potamophila parviflora R. Br., yang merupakan jenis padi liar Australia. Istilah weedy rice dalam bahasa Inggris digunakan untuk jenis-jenis Oryza yang sering tumbuh sebagai gulma.
Istilah rice dalam bahasa Inggris menjadi membingungkan karena mencakup padi sebagai tumbuhan dan hasilnya, yaitu gabah dan beras, dan bahkan cara membudidayakannya. Dalam bahasa Inggris dikenal istilah red rice (dalam bahasa Indonesia digunakan istilah beras merah), yang digunakan untu merujuk kepada jenis-jenis padi maupun kultivar Orysa sativa yang menghasilkan beras dengan warna merah, termasuk padi Rakthashali yang merupakan kultivar padi yang disucikan oleh umat Hindu di India, Bhutanese red rice yang merupakan bahan pangan pokok orang Bhutan, dan Camargue red rice yang merupakan kultivar padi baru yang dibudidayakan di lahan basah Camargue di Perancis bagian Selatan. Juga dikenal istilah brown rice, yang digunakan untuk merujuk beras tumbuk yang tidak disosoh dan diberi pemutih dengan mesin, yang kadang-kadang juga disebut red rice, seperti misalnya red cargo rice, yang sebenarnya adalah brown rice. Dalam hal cara membudidayakan, dikenal istilah upland rice yang mencakup semua jenis dan kultivar padi yang dibudidayakan tanpa penggenangan, swamp rice yang mencakup semua jenis padi dan kultivar padi yang dibudidayakan sebagai padi sawah, dan deep-water rice yang mencakup kultivar padi Oriza sativa yang dibudidayakan pada lahan rawa.
Situs serupa untuk rumput sebenarnya sangat banyak, tetapi WorldGrass menyediakan content untuk diunduh secara gratis. Situs sejenis lainnya adalah AusGrass2 untuk jenis-jenis rumput yang ada di Australia. Situs ini mempunyai kelebihan dalam hal menyediakan kunci dikotomi untuk melakukan identifikasi genus maupun identifikasi jenis (spesies) dan memberikan uraian mengenai struktur morfologis rumput. Kedua situs ini mempunyai antarmuka yang mirip karena sama-sama menggunakan layanan Scratchpads yang disediakan gratis oleh The Natural History Museum of London. Selain kedua situs ini, berbagai situs yang menyediakan informasi mengenai rumput antara lain adalah eMonocots, Gateway to African Plants - Poaceae, Global Compendium of Weeds, Grass Genera of the World, GrassBase & Synonimy Database, Grasses of Argentina (bahasa Spanyol), Grasses of Brazil (bahasa Portugis), Grasses of China (FoC), Grasses of Flora Zambesiaca, Grasses of Madagascar, Grasses of Mongolia, Grasses of NZ, Grasses of North America, Grasses of Pakistan, Grasses of Taiwan, Grasses of Zimbabwe, dan World ChecklistPoaceae (Kew). Kapan ya, ada situs sejenis untuk Indonesia (Rumput Indonesia)? Mudah-mudahan pemerintah kita cepat sadar bahwa membuat situs seperti ini penting, setidak-tidaknya untuk menunjukkan Indonesia mempunyai banyak jenis rumput, sebelum nanti diaku-aku oleh negara tetangga sebagai miliknya (Anda tahu negara mana, yang oleh pemimpin Indonesia selalu disebut sebagai negara yang bangsanya serumpun).
Indonesia mempunyai berbagai institusi yang berkaitan dengan tumbuhan yang teentunya juga mencakup rumput. Sebut saja Pusat Penelitian BIOLOGI - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang mempunyai layanan IBIS (Indonesian Biodiversity Information System) Online, tetapi mencakup baru 7614 jenis tumbuhan, itupun tanpa deskripsi, tanpa foto, tanpa peta sebaran geografik. Padahal, menurut situa tersebut, Puslit Biologi memiliki "2.000.000 contoh tumbuhan yang berasal dari kawasan Malesia yang terdiri dari herbarium kering, herbarium basah, buah kering, biji, paku-pakuan, lumut, dan spesimen bukti penelitian ekologi tumbuhan". Klik menu LIPIMC maka akantampil situs bertuliskan: Welcome to lipimc.org This Web page is parked FREE, courtesy of GoDaddy.com. Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai program Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional yang menyediakan layanan informasi Flora Identitas, SIM Hayati, Database Sumberdaya Genetik, tetapi isinya, selain beberapa foto, selebihnya kosong. Bagaimana dengan Kemerinterian Kehutanan dan Kementerian Pertanian? Kedua kementerian ini mempunyai situs yang mentereng, tetapi miskin informasi mengenai tumbuhan dan tanaman, tentu saja termasuk informasi mengenai tumbuhan dan tanaman golongan rumput. Ironis memang, negeri yang menjadi titik panas keanekaragaman hayati dunia justeru tidak mampu menyediakan informasi mengenai jenis-jenis keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Justeru, situs Kementerian Kehutanan memuat berita mengenai Kelahiran Cucu Pertama Menteri Kehutanan. Ke mana harus mencari informasi mengenai rumput Indonesia? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang.
Bahasa sehari-hari memang tidak selamanya seiring dengan bahasa teknis, terutama bahasa Indonesia, Bahkan, berbagai jenis tanaman golongan rumput sampai kini belum tersedia nama bakunya dalam bahasa Indonesia. Berbagai jenis tanaman penting golongan rumput sampai kini masih menggunakan nama bahasa daerah, terutama bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Sebut saja nama-nama seperti tuton atau watuton (Jawa) dan jajagoan leutik (Sunda) untuk Echinochloa colona (L.) Link 'Group Frumentocea', jawan (Jawa) dan jajagoan (Sunda) untuk Echinochloa crus-galli (L.) P. Beauv. 'Group Esculenta', suket lulangan (Jawa) dan jampang carulang (Sunda) untuk Eleusine coracana (L.) Gaertner 'Group Finger Millet', sekoi sejati (Jawa) untuk Panicum miliaceum L. 'Group Prosso Millet'., dan juwawut (Jawa) dan jawawut (Sunda) untuk Setaria italica (L.) P. Beauv. 'Group Foxtail Millet'. Nama yang sudah ada, seperti misalnya cantel untuk Sorghum bicolor (L.) Moench justeru kurang dikenal dibandingkan dengan nama sorgum (sorghum) dari bahasa Inggris. Ironisnya, karena pemerintah lebih sibuk dengan urusan politik, tidak ada upaya untuk membakukan nama bahasa Indonesia untuk berbagai jenis tanaman dan tumbuhan, sebagaimana yang dilakukan di negara-negara maju.
Nama padi dalam bahasa Indonesia dipergunakan untuk menyebut Oryza sativa L. dan nama padi liar untuk spesies Oryza lainnya seperti Oryza australiensis Domin, Oryza grandiglumis (Döll) Prodoehl, Oryza latifolia Desv., Oryza longiglumis Jansen, Oryza meyeriana (Zoll. & Moritzi) Baill. (sin. Oryza granulata Nees & Arn. ex Hook. f.), Oryza minuta J.Presl, Oryza neocaledonica Morat, Oryza officinalis Wallich ex Watt, Oryza ridleyi Hook f., Oryza rufipogon Griffith (sin. Oryza meridionalis N.Q. Ng, Oryza nivara S.D. Sharma & Shastry, Oryza glumaepatula Steud.), dan Oryza schlechteri Pilg. Kata rice dalam bahasa Inggris berarti padi, tetapi juga mencakup Oryza barthii A.Chev., Oryza brachyantha A.Chev. & Roehr., Oryza eichingeri Peter, Oryza glaberrima Steud., Oryza longistaminata A.Chev.& Roehr., dan Oryza punctata Kotschy ex Steud., jenis-jenis padi liar dan budidaya di Afrika. Suatu kali, seorang pakar ekonomi pertanian Undana bersikeras bahwa padi lebih dahulu dibudidayakan di Afrika, tanpa menyadari bahwa yang dibudidayakan di sana bukan padi yang sama dengan yang dibudidayakan di Asia, yaitu Oryza sativa L. Istilah padi liar dalam bahasa Indonesia tidak sama maknanya sengan istilah wild rice dalam bahasa Inggris, sebab wild rice dalam bahasa Inggris juga mencakup jenis-jenis Zizania (Zizania aquatica L. Zizania latifolia (Griseb.) Turcz. ex Stapf, Zizania palustris L., dan Zizania texana Hitchc.), yang merupakan jenis-jenis padi liar Amerika, dan Potamophila parviflora R. Br., yang merupakan jenis padi liar Australia. Istilah weedy rice dalam bahasa Inggris digunakan untuk jenis-jenis Oryza yang sering tumbuh sebagai gulma.
Istilah rice dalam bahasa Inggris menjadi membingungkan karena mencakup padi sebagai tumbuhan dan hasilnya, yaitu gabah dan beras, dan bahkan cara membudidayakannya. Dalam bahasa Inggris dikenal istilah red rice (dalam bahasa Indonesia digunakan istilah beras merah), yang digunakan untu merujuk kepada jenis-jenis padi maupun kultivar Orysa sativa yang menghasilkan beras dengan warna merah, termasuk padi Rakthashali yang merupakan kultivar padi yang disucikan oleh umat Hindu di India, Bhutanese red rice yang merupakan bahan pangan pokok orang Bhutan, dan Camargue red rice yang merupakan kultivar padi baru yang dibudidayakan di lahan basah Camargue di Perancis bagian Selatan. Juga dikenal istilah brown rice, yang digunakan untuk merujuk beras tumbuk yang tidak disosoh dan diberi pemutih dengan mesin, yang kadang-kadang juga disebut red rice, seperti misalnya red cargo rice, yang sebenarnya adalah brown rice. Dalam hal cara membudidayakan, dikenal istilah upland rice yang mencakup semua jenis dan kultivar padi yang dibudidayakan tanpa penggenangan, swamp rice yang mencakup semua jenis padi dan kultivar padi yang dibudidayakan sebagai padi sawah, dan deep-water rice yang mencakup kultivar padi Oriza sativa yang dibudidayakan pada lahan rawa.
Situs serupa untuk rumput sebenarnya sangat banyak, tetapi WorldGrass menyediakan content untuk diunduh secara gratis. Situs sejenis lainnya adalah AusGrass2 untuk jenis-jenis rumput yang ada di Australia. Situs ini mempunyai kelebihan dalam hal menyediakan kunci dikotomi untuk melakukan identifikasi genus maupun identifikasi jenis (spesies) dan memberikan uraian mengenai struktur morfologis rumput. Kedua situs ini mempunyai antarmuka yang mirip karena sama-sama menggunakan layanan Scratchpads yang disediakan gratis oleh The Natural History Museum of London. Selain kedua situs ini, berbagai situs yang menyediakan informasi mengenai rumput antara lain adalah eMonocots, Gateway to African Plants - Poaceae, Global Compendium of Weeds, Grass Genera of the World, GrassBase & Synonimy Database, Grasses of Argentina (bahasa Spanyol), Grasses of Brazil (bahasa Portugis), Grasses of China (FoC), Grasses of Flora Zambesiaca, Grasses of Madagascar, Grasses of Mongolia, Grasses of NZ, Grasses of North America, Grasses of Pakistan, Grasses of Taiwan, Grasses of Zimbabwe, dan World ChecklistPoaceae (Kew). Kapan ya, ada situs sejenis untuk Indonesia (Rumput Indonesia)? Mudah-mudahan pemerintah kita cepat sadar bahwa membuat situs seperti ini penting, setidak-tidaknya untuk menunjukkan Indonesia mempunyai banyak jenis rumput, sebelum nanti diaku-aku oleh negara tetangga sebagai miliknya (Anda tahu negara mana, yang oleh pemimpin Indonesia selalu disebut sebagai negara yang bangsanya serumpun).
Indonesia mempunyai berbagai institusi yang berkaitan dengan tumbuhan yang teentunya juga mencakup rumput. Sebut saja Pusat Penelitian BIOLOGI - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang mempunyai layanan IBIS (Indonesian Biodiversity Information System) Online, tetapi mencakup baru 7614 jenis tumbuhan, itupun tanpa deskripsi, tanpa foto, tanpa peta sebaran geografik. Padahal, menurut situa tersebut, Puslit Biologi memiliki "2.000.000 contoh tumbuhan yang berasal dari kawasan Malesia yang terdiri dari herbarium kering, herbarium basah, buah kering, biji, paku-pakuan, lumut, dan spesimen bukti penelitian ekologi tumbuhan". Klik menu LIPIMC maka akantampil situs bertuliskan: Welcome to lipimc.org This Web page is parked FREE, courtesy of GoDaddy.com. Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai program Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Nasional yang menyediakan layanan informasi Flora Identitas, SIM Hayati, Database Sumberdaya Genetik, tetapi isinya, selain beberapa foto, selebihnya kosong. Bagaimana dengan Kemerinterian Kehutanan dan Kementerian Pertanian? Kedua kementerian ini mempunyai situs yang mentereng, tetapi miskin informasi mengenai tumbuhan dan tanaman, tentu saja termasuk informasi mengenai tumbuhan dan tanaman golongan rumput. Ironis memang, negeri yang menjadi titik panas keanekaragaman hayati dunia justeru tidak mampu menyediakan informasi mengenai jenis-jenis keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Justeru, situs Kementerian Kehutanan memuat berita mengenai Kelahiran Cucu Pertama Menteri Kehutanan. Ke mana harus mencari informasi mengenai rumput Indonesia? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang.
Rumput merupakan golongan taksonomik tumbuhan yang di dalamnya terdapat berbagai jenis tanaman penting, terutama tanaman bahan pangan pokok golongan serealia. Selain itu, di dalamnya juga terdapat jenis-jenis tumbuhan dan tanaman penting seperti bambu. Setelah mengunjungi situs GrassWorld ini, mudah-mudahan Anda tidak bingung lagi bila mendengar bahwa padi, jagung, cantel, dan bambu sejatinya adalah rumput. Dan yang jelas, Anda menjadi mengerti bahwa tumbuhan yang dinamakan rumput bunga putih sebenarnya bukan rumput. Bahasa sehari-hari dan bahasa ilmiah rupanya tidak selalu seiring sehingga membingungkan. Dan mudah-musahan, seperti halnya saya, Anda juga berharap pemerintah lebih memperhatikan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia, tidak hanya menomorsatukan urusan politik.